Seiring percepatan transformasi digital di Indonesia, teknologi Robotic Process Automation (RPA) menjadi andalan bagi perusahaan untuk mempercepat proses bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional. Tidak lagi sekadar tren global, RPA telah membuktikan perannya dalam mempercepat pekerjaan yang berulang secara akurat dan konsisten.
Laporan Deloitte bertajuk Global RPA Survey 2023 mencatat bahwa 78% organisasi dunia telah dan berencana menerapkan RPA dalam berbagai proses bisnis mereka. Lebih lanjut, dari angka tersebut, sebagian besar melaporkan pencapaian return on investment (ROI) dalam waktu kurang dari satu tahun. Flobotics juga melaporkan bahwa Asia Pasifik merupakan wilayah pertumbuhan pasar RPA paling pesat, mencapai 28.38% dari tahun 2024 ke 2033.
Saat ini, perusahaan di Indonesia juga semakin menyadari potensi besar dari RPA. Dalam ekosistem bisnis yang semakin dinamis, kebutuhan akan kecepatan, akurasi, dan efisiensi menjadi prioritas utama. Di sinilah RPA berperan, yaitu mungkinkan berbagai sistem dan proses bisnis berjalan secara sinkron, mengurangi potensi kesalahan akibat perbedaan data, serta mempercepat alur kerja. RPA memberikan ruang bagi karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih strategis, kreatif, dan berdampak langsung pada pengembangan bisnis.
Berikut lima manfaat utama dari RPA yang dapat dirasakan langsung oleh perusahaan lintas industri:
1. Otomatisasi Proses yang Berulang dan Manual
Setiap perusahaan memiliki proses rutin yang menguras waktu dan tenaga, mulai dari input data, validasi formulir, hingga pembaruan informasi di berbagai sistem. Dengan RPA, tugas-tugas tersebut dapat dijalankan secara otomatis, akurat, dan tanpa jeda.
Misalnya, dalam industri logistik, RPA digunakan untuk mempercepat pemrosesan dokumen pengiriman dan memperbarui status paket secara real-time, sehingga memungkinkan layanan pengiriman yang lebih cepat dan responsif tanpa penambahan beban kerja manual.
2. Peningkatan Kecepatan dan Kapasitas Kerja
Salah satu keunggulan terbesar RPA adalah kemampuannya bekerja tanpa lelah. Teknologi ini mampu memproses ribuan transaksi dalam hitungan menit, tanpa downtime dan dengan konsistensi tinggi. Di sektor keuangan, RPA dapat membantu menyelesaikan rekonsiliasi transaksi harian dalam waktu yang jauh lebih singkat dibanding jika dikerjakan manual. Proses yang sebelumnya memerlukan waktu berjam-jam kini dapat dituntaskan dalam waktu sekejap, memberi karyawan ruang untuk fokus pada analisis dan strategi.
3. Peningkatan Keamanan Data dan Konsistensi Proses
Dalam menangani data sensitif dan proses yang kompleks, RPA memberikan jaminan konsistensi dan akurasi. RPA hanya menjalankan alur yang telah diprogram, tanpa deviasi, sehingga risiko human error dapat dikurangi secara signifikan. Dalam industri perbankan yang bergantung pada akurasi tinggi dan perlindungan data nasabah, RPA menjadi solusi strategis untuk memastikan proses berjalan konsisten dan sesuai regulasi.
Contohnya, RPA digunakan untuk menangani proses verifikasi data saat pembukaan rekening baru, validasi dokumen Know Your Customer (KYC), serta pemantauan transaksi untuk keperluan compliance. Dengan otomatisasi ini, bank dapat menjaga standar kepatuhan, meningkatkan keamanan data, dan memastikan pengalaman pelanggan yang lebih cepat dan akurat.
4. Menyaring Proses di Tahap Awal
RPA tidak hanya efisien dalam tugas-tugas backend, tetapi juga dapat diterapkan pada tahap awal proses bisnis sebagai sistem penyaringan. Dalam industri perbankan, RPA digunakan untuk menyaring aplikasi kredit yang masuk.
Sistem secara otomatis membaca dokumen, memverifikasi data calon nasabah, dan melakukan filter awal aplikasi untuk ditinjau lebih lanjut oleh analis manusia. Ini tidak hanya mempercepat waktu respons, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan awal.
5. Penghematan Biaya Operasional
Meski ada biaya di awal implementasi, penggunaan RPA terbukti mampu mengurangi beban operasional dalam jangka panjang. Otomatisasi tugas-tugas rutin memungkinkan perusahaan menggunakan tenaga dan waktu secara lebih strategis.
Di industri human resources (HR), RPA dimanfaatkan untuk menangani berbagai proses administratif seperti pengelolaan dokumen kepegawaian, pemrosesan data absensi dan cuti, serta pengarsipan digital kontrak kerja dan dokumen personalia lainnya. Dengan otomatisasi ini, divisi HR dapat menghemat waktu dalam pengelolaan dokumen, mengurangi risiko kesalahan input, serta memastikan kepatuhan terhadap standar pelaporan dan regulasi ketenagakerjaan sekaligus memberikan ruang bagi tim untuk fokus pada tugas-tugas strategis lainnya.
Seiring transformasi digital terus berjalan, perusahaan tidak lagi cukup hanya mengandalkan tenaga kerja manual untuk menangani kompleksitas operasional modern. Di sinilah solusi seperti RPA menjadi kunci. transcosmos Indonesia (TCID), sebagai penyedia layanan digital dan customer experience terpercaya, memahami bahwa kebutuhan tiap perusahaan berbeda. Karena itu, TCID menawarkan solusi RPA yang fleksibel, siap pakai, dan dapat disesuaikan dengan proses bisnis klien mulai dari kebutuhan front-end hingga backend, untuk industri keuangan, asuransi, logistik, dan ritel.
“RPA bukan sekadar alat otomasi. RPA adalah mitra kerja yang mampu meningkatkan performa organisasi secara menyeluruh. Kami percaya teknologi seperti RPA memungkinkan manusia untuk melakukan pekerjaan yang lebih bermakna, sementara sistem berjalan dengan efisien dan presisi.” ujar Vice President Director transcosmos Indonesia, Ardi Sudarto.
Artikel ini juga tayang di vritimes